Overblog
Editer l'article Suivre ce blog Administration + Créer mon blog

"Business Planning" dengan Bos Warunk Upnormal

7 Décembre 2019 , Rédigé par ArsyaArsyi

Nama Rex Marindo terakhir sering ada dalam diskusi-diskusi berkaitan usaha serta pemasaran di Indonesia karena keberhasilan satu diantara anak usaha yang ia rintis bersama dengan rekan-rekan bisnisnya, Warunk Upnormal. Alumnus Program Studi Ekonomi Pembangunan Kampus Parahyangan Bandung ini semenjak awal memang mempunyai minat sendiri di bagian usaha. Pada 2003-2004, Rex meniti usaha percetakan, design, serta branding. Lantai atas kamar kosnya jadi kantor pertamanya. "Waktu kuliah memang pingin usaha, telah tidak tertarik kerja," tutur Rex saat didapati Kompas.com setelah jadi pembicara pada acara talkshow Roadshow The Bigstart Indonesia di lokasi Cihampelas, Bandung, Minggu (22/7/2018).

Simak juga : proposal usaha roti bakar

Tukang nasi goreng Posisi usaha Rex mulai berubah pada 2013. Bersama dengan ke-3 partnernya, Danis, Stefan, serta Sarita, Rex mulai membuat fondasi usaha Nasi Goreng Mafia. Tidak tanggung-tanggung, pada saat awal perjalanan usaha warung nasi goreng ini, Rex turun langsung jadi juru masak nasi goreng. "Setelah ke kantor, kebetulan usaha agen saat itu masih jalan, jam 5 sore lah, kerja masak nasi goreng. Makannya jangan bingung, jika ingat bumbu-bumbu nasi goreng," canda Rex. Modal yang dia gelontorkan untuk meniti usaha kulinernya seputar Rp 120 juta. Dengan perincian, Rp 60 juta dipakai untuk menyewa tempat sepanjang satu tahun, bekasnya untuk ongkos perbaikan serta operasional lain. Gabungan maincourse Mie Upnormal, dengan dessert Vanila Treasures, adalah menu favorite di Warunk Upnormal.(KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia) Jalan yang dilewati Rex saat memulai usaha di bagian kuliner juga tidak mulus. Pada bulan-bulan pertama, omset yang ia serta rekan-rekannya hasilkan cuma beberapa ratus ribu rupiah. Tetapi, mereka masih keras kepala serta meyakini jika usaha itu dapat berkembang, serta Rex waktu itu telah merencanakan mengeluarkan merek baru untuk tahun selanjutnya. Sampai pada akhirnya, pada 2014 Warunk Upnormal di-launching. Ide usaha yang diusung juga cukup unik, dengan jual beberapa produk ala warung Indomie yang menjamur di lokasi universitas serta perkantoran, Warunk Upnormal memberi nuansa ala kafe. "Jadi saya lihat ada gap disana, orang mainnya jika warkop akan warkop sekali, jika kafe jadi kafe sekali. Nah jika Upnormal kan dapat makan enak kaya di warung tetapi nyaman kaya di kafe," tutur Rex. Kunci Membuat Usaha Besar Agar bisa membentuk bisnis besar, papar Rex, yang penting ialah membuat merek dan menguatkan arah dari usaha yang akan dikerjakan. Sesaat, kunci dalam membuat merek dengan komunikasi serta promo. "Kebanyakan orang dapat jual Indomie, dapat jual kopi. Tetapi apa efek yang berlainan saat orang hadir ke tempat Anda?" tutur Rex. Menurutnya, yang diperlukan dalam membuat citra satu merek ialah kestabilan. Tetapi, sebelum itu, buat Rex, membuat team yang kompak ialah kunci kesuksesan satu merek. Roti bakar yang ditawarkan oleh warunk upnormal dengan rasa yang crunchy tetapi tidak gosong. Roti bakar yang ditawarkan oleh warunk upnormal dengan rasa yang crunchy tetapi tidak gosong.

Artikel Terkait : contoh proposal pengajuan kegiatan 

(YOSIAMARGARETTA/KOMPAS.COM) Satu team dapat dibuktikan kompak saat pemilik bukan sekedar tahu proses produksi saja, dan juga tahu langkah menarik orang untuk dapat kerja dengan ia, dan ikut serta dalam proses pembentukan merek. "Lalu, bangun merek yang telah dibuat dengan berkelanjutan sesuai dengan DNA yang kita kehendaki. Kunci lain ialah loyalitas, jika dapet untung, uang diputer bangun usaha, merek, komunikasi, jangan langsung dijajanin," katanya. Utamanya Gagasan Usaha Buat Rex, gagasan usaha yang baik serta masak ialah pegangan yang perlu tetap dipatuhi oleh pebisnis pemula. Direktur Pemasaran PT Citra Rasa Sempurna (CRP) Group ini sekarang menggenggam 9 merek, dengan 190 cabang yang ditingkatkan dengan agresif oleh group serta partner, serta 78 salah satunya ialah cabang Warunk Upnormal. 70 % dari cabang itu ialah punya partner, dengan nilai kontrak terhitung sewa tanah serta capital expenditure (capex) sebesar Rp 5 miliar per warungnya. Rex malas merinci penghasilan Warunk Upnormal, tapi omset yang ia temukan tiap bulannya melebihi belasan miliar rupiah. Dia menjelaskan, di mana saja, usaha ialah masalah membuat momen, bukan masalah menanti waktu yang pas. Dengan begitu, tetap ada arah, visi, serta misi semenjak awal mengarah mana usaha akan di bawa serta. "Dari pertama kita sudah rencana, tidak tunggu peristiwa tetapi create momennya.Tetapi sometime memang belum pasti rencana yang dibikin sukses," tutur Rex. Beberapa menu serba mie di Warunk Upnormal. Dari kiri ke kanan, yakni Mie Goreng Kikil (Gokil) yang mempunyai cita rasa pedas dari bumbunya, serta Mie Upnormal, mie instant rebus diguyur kuah dengan saus keju yang menggugah hasrat.(KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia) Sampai sekarang, telah ada 3 merek yang ditarik dari market sebab hasil yang nyatanya tidak cocok harapan. Buat Rex, itu bukan permasalahan besar. Karena, untung rugi dalam usaha ialah hal biasa. Di lebih , tiap kerugian telah ada perhitungannya karena perananaan yang masak. Dia membidik, 3 sampai 4 tahun mendatang telah ada 300 sampai 400 kantor cabang, bukan sekedar di Indonesia saja, dan juga di luar negeri. Walaupun, Rex belum ingin mengungkapkan rahasia masifnya ekspansi cabang Warunk Upnormal. Paling akhir, buat Rex, individu-individu yang kuat jadi kunci penting dalam jalankan satu usaha. "Meningkatkan binsis di semasing posisi agar konsentrasi itu kuncinya di organisiasi, serta kita harus punyai individu-inidividu yang kuat dengan operasional," tutur ia. 

Partager cet article
Repost0
Pour être informé des derniers articles, inscrivez vous :
Commenter cet article